Citarum merupakan sungai terpanjang dan terbesar di wilayah Pasundan Jawa Barat. Menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Tarumanegara, membuatnya menyimpan berbagai nilai sejarah. Tidak hanya itu, batang air ini juga dimanfaatkan sebagai tempat bergantung mencari nafkah. Banyak sekali keunikan dan fakta sungai Citarum yang bisa anda ketahui
Peradaban Awal Tanah Sunda
Sepanjang sejarah Sunda, Citarum berkaitan erat dengan Kerajaan Tarumanegara. Dalam Catatan china dan banyak prasasti, kerajaan tersebut telah berdiri antara abad ke-4 dan ke-7. Bangunan kuno abad ke-4, seperti reruntuhan Batujaya dan Cibuaya, menunjukkan aktivitas permukiman di bagian hilir.
Sisa-sisa budaya pra-Hindu pada abad pertama Masehi juga dapat ditemukan di hilir sungai ini. Nenek moyang Sundaย pernah mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga Citarum melalui puisi Sunda kuno. Sayangnya, hal tersebut tidak terealisasi dengan baik. Pada tahun 2007, Citarum dinobatkan sebagai sungai paling tercemar di dunia
Pemanfaatan Citarum sebagai sungai Terbesar di Pasundan
Sungai Citarum sudah lama dilayari dengan perahu-perahu kecil. Penduduk memanfaatkan sumber daya laut sungai dengan menangkap, atau memelihara ikan di keramba jaring apung sekitar waduk dan bendungan. Irigasi di wilayah Karawang, Subang, dan Bekasi juga mengandalkan batang air ini. Selain itu, sebagian warga Jakarta menggunakannya sebagai air minum
Pemanfaatan sungai ini memberikan dampak yang buruk terhadap kelestariannya. Muncul banyaknya limbah yang meluas seperti limbah pabrik, dan peternakan. Untuk itu perlu bagi masyarakat untuk senantiasa membantu upaya pemerintah dalam mengembalikan Sungai Citarum sebagai penghasil air bagi sebagian besar masyarakat Jawa Barat dan Jakarta.